Minggu, 15 Februari 2009

14 Februari 2009

"Diba, kamu entar Valentine-an ama siapa?", tanta seorang senior di kantor.
"Hahh? Ah busett buk. Ga ada raya-raya-an buk. Pengen pulang aku. Tidur."
"Aku entar valentine ama siapa ya?"
"Yailaaa.. DI sini ajah kitaa.. Rame-rame.. Kan ada opening pamerannya anak2 Minang itu juga bu.."

"Kak Dibaa...!! Entar pulang jam berapa? Aku kayaknya bakal sendirian di kost... Valentine ama siapa yaah...??"

"Kakaak.. Met Valentine yah.. Peluk cium dari sini.." (kalo yg ini lewat SMS).

Segitunya yah ternyata efek si Valentine ini buat orang-orang. Salah satu adek kost-ku malah rada tersedu-sedu karena cuma bisa sampe sore bareng laki-nya, jadi mereka ga bisa ngerayain si Hari Cinta ini lebih lama... Udah dari seminggu yang lalu hawa-hawanya si Val ini masuk kuping. Jawabanku sama, "Hahh!! Pulang aku. Tidur. Jogja pasti macet parah dimana-mana. Malam minggu pula..", sementara yang lainnya sudah merancang dan mencita-citakan rundown acara untuk sepanjang tanggal 14 Februari.

Aku tidak pernah merayakan si Val ini - terlebih dengan simbolik (ngasi coklat, ngelakuin hal yang 'alangkah sweet', dsb.), jadi dengan sangat mantab aku sudah mematangkan rencana untuk benar-benar langsung pulang dari kantor (hari Sabtu usai jam 3 sore) dan tidur di kost. Apa daya - bakal ada opening pameran pada malam harinya. Dengan niat tulus dan ikhlas aku stay di kantor sambil sesekali menelepon sana-sini, memastikan gedung dan segala persiapannya baik-baik saja, terutama kebersihan (sebelumnya ditekankan dengan amat sangat oleh atasanku.) Sekitar jam setengah lima, Titi (salah satu teman di kantor ini yang baru pulang dari mengurus Art Space di Jakarta) datang mengunjungiku. Gatal saling tukar cerita dan saling confirm kebenaran fakta (halah), kami duduk dengan dua cangkir coklat panas (yang disela untuk urusan lampu dan si kamar mandi itu). Jam setengah delapan, turun karena acara sudah dimulai dan aku terkagum-kagum dengan permainan perkusi ala rampak yang menjadi salah satu performance (Titi sibuk temu kangen dengan teman-teman senimannya). Lapar sebenernya - dan sangat ingin melahap sate padang yang dijual di tepi Pendopo tempat berlangsungnya acara, apa boleh buat, yang antri se-Indonesia, bertampang gahar pula. Berkeliling ruang pamer dan sempat bertemu sebentar dengan teman-teman kampus yang menghadiri pemutaran film di gedung lainnya, Titi dan aku berangkat bertamasya dengan becak ke salah satu rumah seniman di daerah... umm... apa itu namanya. Nitiprayan? Begitu kalau ngga salah.

Si seniman ini kuanggap (dan kupaksa, hueuheuehue..) menjadi kakak-ku, dan pertemuan kami bertiga menjadi ajang tumpah ruah curhat oleh Titi (dan aku sesekali, karena sebelumnya sudah pernah menghujankan curhatan juga padanya). Rencana yang awalnya berupa menyambangi si Kakak ini beberapa saat lalu melanjutkan dengan nongkrong sampai pagi hanya berdua dengan Titi, berubah menjadi candle-light-dinner versi kami sendiri. SI Kakak menyalakan lilin yang besarnya aduhai dan berwarna merah, Titi dan aku dengan sangat gapteknya masak mie pakai kayu bakar yang berakibat agak fatal - mienya berwujud gemuk-sehat dengan kuah yang banyak (padahal mie goreng) dan telur yang entah dimana. Satu panci, berdua. ALangkah romantis. Duduk di teras dengan hangatnya api dari tungku sambil ngobrol dan makan mie yang akhirnya diwariskan dengan hormat pada kedua kucing tercinta sang Kakak.

Aku... jauh lebih suka begitu. Tidak perlu mengucapkan "Happy Valentine" atau "Heh!Met Hari Kasih Sayang yaaa..!!", karena rasa sayang yang kuat itu sendiri sudah bicara lebih banyak. =)

Aku tidur dengan lelap melewati dini hari dan merasa bahagia karena akhirnya memiliki akhir minggu yang berbeda dengan yang biasanya (walau terbangun dengan agak tertekan batin paginya karena lagu yang diputar tetangga dengan volume 'lebaiy' itu). Lebih dari segalanya, aku tidak hanya merasa 'dipenuhi' oleh kasih sayang, tapi juga energi dan pandangan-pandangan baru. Eh begini ngga ya tadinya maksudku? Ya begini ajalah. =D

2 komentar:

nina mengatakan...

hehehe... Diba lucu, salam buat Titi yah ! duh, sate padang... sayang pas itu ad acara kawinan temen jadinya g sempet mampir museum. iya Dib, malem itu traffic rame bgt ! malem minggu, valentine pula...

Krisan Putih mengatakan...

iya, rada kelewatan emang malam itu...tapi syukur juga jadinya harus pergi jauh2...ga kebayang gimana nasib depannya Amplaz, Jl. Solo dan sekitarnya... =D


Krisan Putih

Krisan Putih
iniiii.......diaaa........heuehueuehe...