Selasa, 05 Agustus 2008

Sore...

Akhirnya memutuskan untuk bertemu teman-teman walaupun keinginan untuk tetap tinggal di kamar dan mempelajari 'Introduction to Pastels and Acrylics' sangat kuat. Aku merindukan area kerjaku yang penuh warna. Merindukan kuas-kuasku, kertas yang bertebaran dan buku-buku penuh gambar sebagai inspirasi. Aku juga merindukan teman-temanku dan suasana sore sambil 'ngopi' bersama. Jadi aku pergi, melakukan rutinitas soreku bersama mereka. Seperti biasanya, bermain poker (dengan kartu remi) adalah kerjaan utama. Aku, Utiy, Dewa dan Ega. Tertawa bersama, saling melemparkan ejekan tanpa sedikitpun rasa sakit hati - dengan kopi hitam manis dalam cangkir kecil putih bergambar bunga.

Ipul datang, "Ini ada hadiah buat kamu". Baru kali ini aku melihat hasil kerjaku nyata dalam satu wujud - gambar hand-drawn pada kaos berwarna hitam sebagai merchandise warung kopi yang sudah seperti rumah kedua bagiku. Ada satu rasa berbeda ketika menyentuh baju itu dan berkata dalam hati, "I made this design". Aku tersenyum, membangun tekad untuk tidak berhenti sampai di situ.

Baju hitam itu ada dalam tas Dewa sekarang (karena tas yang kubawa terlalu kecil untuk dapat memuatnya), menunggu saatnya aku tiba di kost dan tinggal bersamaku. Satu hal yang terpikir olehku sekarang - aku akan membuat sesuatu lagi, tak peduli sekecil apapun. Tanganku adalah harta yang paling berharga, dan aku tidak akan membiarkannya diam begitu saja.

Aku akan pulang dari sini dalam sepuluh menit, lalu mulai bekerja lagi. Mungkin sudah sangat terlambat mengingat usiaku sekarang, tetapi aku yakin Tuhan akan memberi jalan untukku berkarya. Walaupun kecil, tapi itu karya olehku. Tanganku. Duniaku. Hatiku.

Tidak ada komentar:


Krisan Putih

Krisan Putih
iniiii.......diaaa........heuehueuehe...